cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2010)" : 6 Documents clear
SUHU MUKA LAUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN LINIER KORAL KEPULAUAN SERIBU Ida Ayu Purnamasari; Sri Yudawati Cahyarini
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.936 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.38

Abstract

ABSTRAK Koral menyimpan informasi perubahan lingkungan. Analisis pertumbuhan tahunan koral telah dipakai sebagai salah satu data untuk mengetahui perubahan lingkungan. Dalam studi ini dilakukan penghitungan pertumbuhan linier koral dari wilayah Kepulauan Seribu. Penghitungan pertumbuhan linier digunakan dengan menganalisis densitometry  yaitu luminance dengan software koral XDS. Hasilnya diperoleh data kecepatan pertumbuhan linier dalam urut-urutan waktu yang kemudian dibandingkan dengan data suhu permukaan laut. Hasil dari studi ini menunjukkan koral di wilayah lepas pantai (offshore) pertumbuhan linier tahunannya dipengaruhi oleh suhu lebih besar dibandingkan dengan koral di wilayah laut dekat dataran Jakarta (inshore).
FRACTAL MODEL AND CLASSICAL BLOCK MODEL IN ORE RESERVE ESTIMATION: A COMPARISON Erik Prasetyo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.021 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.39

Abstract

ABSTRAK Karakteristik yang umum dijumpai pada banyak endapan emas adalah distribusi kadar emas yang eratik dan tidak mengikuti distribusi normal (gaussian) dikarenakan skewness yang tinggi dan pada gilirannya akan membatasi aplikasi beberapa metode estimasi khususnya geostatistik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menangani populasi data kadar dengan skewness tinggi adalah model fraktal. Di dalam tulisan ini, salah satu model fraktal, number-size model akan diaplikasikan dalam perhitungan cadangan Au-Ag dengan distribusi data kadar yang kompleks dan eratik yang hasilnya akan dibandingkan dengan hasil perhitungan model blok. Dalam tulisan ini, data-data yang diperoleh dari program pemercontohan dengan metode alur di Urat Ciurug, Blok Selatan 3, Level 500 dan 600, Tambang Pongkor dipergunakan sebagai studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa number-size model dari metode fraktal sejauh ini hanya dapat di- aplikasikan untuk deposit dengan distribusi kadar dan dimensi yang kontinu. Untuk endapan dengan distribusi kadar yang eratik model ini terbatas penggunaannya, dan dalam kasus ini terbatas hanya pada estimasi volum ruah atau tonase bijih dikarenakan perhitungannya di- dasarkan pada distribusi data ketebalan yang cenderung kontinu.
GROUNDWATER CHARACTERISTICS IN JAKARTA AREA, INDONESIA Makoto Kagabu; Robert M. Delinom; Rachmat Fajar Lubis; Jun Shimada; Makoto Taniguchi
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1178.135 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.35

Abstract

ABSTRACT In the Jakarta area (Indonesia), excessive groundwater pumping due to the rapidly increasing population has caused groundwater-related problems such as brackish water contamination in coastal areas and land subsidence. In this study, we adopted multiple hydrogeochemical techniques to understand groundwater characteristic in the Jakarta area. Although almost all groundwater existing in the Jakarta basin is recharged at similar elevations, the water quality and apparent residence time demonstrates a clear difference between the shallow and deep aquifers. Due to the rapid decrease in the groundwater potential in urban areas, we found that the seawater intrusion in shallow aquifer and the shallow and deep groundwaters are mixing, a conclusion confirmed by major ions, Br−:Cl− ratios and chlorofluorocarbon (CFC)-12 analysis.
ESTIMATION OF S WAVES ATTENUATION IN THE CENTRAL NORTH ISLAND, NEW ZEALAND USING THE NON-PARAMETRIC GENERALIZED INVERSE TECHNIQUE (GIT). Syuhada Syuhada
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.862 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.40

Abstract

ABSTRAK Kami menggunakan seismogram dari gempa lokal (Ml = 2–3.8) dengan jarak hiposenter 5–55 km untuk memperkirakan faktor kualitas Q dari gelombang S di Central North Island, Selandia Baru. Metoda bootstrap inversi non-parametric GIT diterapkan untuk mendapatkan fungsi atenuasi pada 20 titik frekuensi yang terletak antara 2 sampai 10 Hz. Besaran Q yang dihitung dari fungsi atenuasi memberikan relasi Qs(f)=6.15±1.22f1.73±0.12. Hasil ini konsisten dengan penelitian tentang atenuasi yang dilakukan untuk daerah gunung api lainnya.
PROTOTIP GROUND ENHANCEMENT MATERIAL (GEM) BERBAHAN BAKU Na-BENTONIT KARANGNUNGGAL - TASIKMALAYA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI GEM IMPOR Eko Tri Sumarnadi Agustinus; Happy Sembiring; Lina Nur Listiyowati
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.763 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.36

Abstract

ABSTRACT GEM is one of the composite material which is used as backfill to protect the electronic equipments, communication network and to stem the voltage of the electrical power problem. GEM has been commonly used in Indonesia, but it is still imported. Therefore it is important to look for substitution minerals. The main compositions of GEM are silica (Si), Aluminium (Al) and carbon (C ). Therefore, this research focus on the aluminofilosilicate minerals (bentonite, from Karangnunggal, Tasikmalaya), and charcoal. Laboratory experimentations include characterizations of raw materials, mineral engineering, and developing formulation and prototype of GEM. The result of this characterizations show that Na-bentonite is the most potential material for GEM raw materials (resistivity 514 Ohm cm). Mineral engineering is used to obtain the GEM formula and prototype in powder form with composition of 70% Na-bentonite, 24% charcoal, and 6% NaCl. However, practically it is necessary to add 5% water glass and 36% moisture content into the powder in order to obtain the resistivity of 16.4 Ohm cm. This study results in GEM which is qualified for the grounding materials standard (resistivity < 25 Ohm cm).
KARAKTERISTIK CURAH HUJAN DI WILAYAH PENGALIRAN SUNGAI (WPS) CILIWUNG - CISADANE Ida Narulita; Rizka Maria; M. Rahman Djuwansah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 20, No 2 (2010)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1431.771 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2010.v20.37

Abstract

ABSTRAK Studi karakteristik curah hujan di WPS Ciliwung-Cisadane dilakukan untuk menyediakan informasi dasar bagi mitigasi bencana yang berhubungan dengan air. Karakteristik hujan yang dipelajari meliputi distribusi spasial dan temporal curah hujan bulanan, lama dan intensitas hujan. Distribusi hujan disusun dengan menggunakan metode isohyet. Data dasar yang digunakan adalah data curah hujan harian dari 13 stasiun hujan di daerah kajian untuk periode 1997 – 2006. Variabilitas fenomena iklim global (ENSO dan Dipole Mode) ternyata mempengaruhi jumlah curah dan distribusi temporal hujan di WPS Ciliwung-Cisadane. Interaksi anomali ENSO dan IOD yang kuat dapat menjadi penyebab terjadinya banjir di Jakarta. Tetapi banjir juga terjadi ketika indeks ENSO dan Dipole Mode menunjukkan keadaan normal, yang menunjukkan adanya faktor-faktor lain yang dapat menjadi penyebab banjir di Jakarta. Hujan intensitas rendah dengan waktu panjang yang sering terjadi pada bulan basah perlu diwaspadai karena hujan dengan karakter ini berpotensi menjadi penyebab bencana banjir dan longsor. Pada bulan kering, dominan terjadi hujan dengan intensitas yang lebih tinggi dengan durasi lebih singkat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6